Aceh Besar – Pada tanggal 13 Oktober 2024, Departemen Biologi FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar kegiatan penanaman mangrove di Desa Lamnga, Aceh Besar. Acara yang dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan untuk mendukung pelestarian ekosistem mangrove sebagai bagian dari upaya melawan dampak perubahan lingkungan akibat kerusakan mangrove. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Departemen Biologi, Prof. Dr. Lenni Fitri, S. Si., M.P.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Lenni menyampaikan bahwa kerusakan mangrove merupakan salah satu penyebab utama degradasi lingkungan di kawasan pesisir. “Mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta sebagai habitat bagi berbagai spesies. Kerusakan mangrove akibat aktivitas manusia, seperti konversi lahan dan pencemaran, telah memperburuk dampak perubahan iklim, termasuk peningkatan banjir, erosi, dan hilangnya keanekaragaman hayati,” ujar beliau. Prof. Dr. Lenni berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dalam memperbaiki ekosistem yang rusak.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FMIPA-USK yang turut hadir juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut. Beliau berharap penanaman mangrove ini dapat menjadi kegiatan rutin. “Kami berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara reguler, karena dampak positifnya sangat besar, tidak hanya bagi lingkungan pesisir tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya menjaga ekosistem alam,” tuturnya.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa dosen Biologi FMIPA-USK dan mahasiswa yang secara aktif berpartisipasi dalam penanaman bibit mangrove. Dengan semangat gotong royong, acara berlangsung lancar dan penuh antusiasme.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya lebih luas untuk melawan krisis lingkungan yang diperburuk oleh rusaknya ekosistem mangrove. Penanaman mangrove secara berkelanjutan diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim, mengembalikan fungsi ekosistem, serta melindungi masyarakat pesisir dari ancaman bencana alam.
Recent Comments